Pages

Friday, June 1, 2018

Terlalu memanjakan cucu?


Kakek dan nenek yang senang memanjakan cucu? Pasti sudah nggak asing dan sering ditemui di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dari segi kesehatan, ternyata ada kekurangan dari efek overindulgent atau memanjakan ini. Apa iya bentuk-bentuk kasih sayang dari kakek nenek ini berefek negatif?
Sebuah penelitian di University of Glasgow, Polandia, menemukan bahwa kakek nenek yang terlalu memanjakan cucu bisa mengakibatkan anak-anak tersebut terpapar oleh terlalu banyak makanan dan minuman manis. Biasanya, kakek nenek senang membelikan permen, kue, atau cemilan-cemilan yang diminta oleh si cucu -- dan seringnya yang dipilih adalah yang manis dan legit. Anak-anak yang sedang bersama kakek neneknya juga akan cenderung bersantai dibandingkan melakukan aktivitas fisik yang melelahkan. Akibatnya, asupan gizi, berat badan, dan aktivitas fisik anak juga terpengaruh.
Penelitian itu ditujukan untuk melihat peran pengasuh paruh waktu -- dalam hal ini kakek dan nenek -- yang dapat menjadi faktor resiko.

Hasil dari penelitian tersebut adalah, kakek dan nenek dapat memberi pengaruh negatif pada anak jika mereka memberi makanan dan minuman manis yang berlebihan sekaligus mengurangi aktivitas fisik anak. Namun, tentu saja hal tersebut tidak dilakukan karena maksud buruk, melainkan karena perasaan sayang si kakek dan nenek.

Konsumsi gula yang berlebihan pada anak-anak dapat berdampak buruk bagi kesehatan, baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Terlalu banyak gula dapat mengakibatkan obesitas pada anak, meningkatkan resiko sakit gigi atau gigi "bolong", bahkan bila disertai pola makan yang tidak teratur dan gizi yang tidak seimbang, bisa berpengaruh pada kesehatan mental si kecil.

Kebiasaan makan makanan manis biasanya terbawa hingga dewasa, sehingga resiko jangka panjang yang bisa terjadi diantaranya adalah penyakit Diabetes Mellitus atau kencing manis. Jika berat badan tidak terkontrol dan juga tidak terbiasa berolahraga, penyakit kronis lainnya seperti Hipertensi atau darah tinggi dan Stroke pun bisa menyerang di kemudian hari.

Meskipun begitu, peneliti yang membuat penelitian ini juga setuju bahwa menghabiskan waktu bersama kakek dan nenek dapat meningkatkan keterampilan sosial dan berdampak baik untuk kesehatan emosional anak. Penelitian itu juga tidak membatasi seberapa lama waktu yang boleh dihabiskan bersama kakek dan nenek, kok.  Jadi, tetap boleh dong bermain lama-lama bersama kakek dan nenek. Asal, tetap memperhatikan jajanan yang dikonsumsi dan usahakan untuk aktif bergerak.

Sumber:
MIMS Indonesia: Study suggests overindulgent grandpaents could put children's health at risk
NIH News in Health: Sweet Stuff, How Sugars and Sweetness Affect Your Health
AJPH: Relationship Between Diet and Mental Health in Children and Adolescent: A Systematic Review
(photo credit: OC Gonzales / @ocvisual from unsplash.com)

No comments:

Post a Comment